Rabu, Juli 23, 2008

Beginning the Blog (reposted)

Blog ini saya buat menjelang keberangkatan saya bertugas di pedalaman Kalimantan Barat.. saat membuat blok ini saya masih bertugas di DPJ sebagai technical support yang akan berakhir sebentar lagi...pedalaman hopefully disana saya masih tetep bisa mengupdate Blog ini, dengan kata lain terdapat koneksi internet yang unlimited disana...

aikhir 2007

About Me

saia lahir di Jogja pada medio akhir 70-an, menamatkan 2 TK (ABA dan Angkasa), 1 SD (SDM Sapen), SMP 8 dan SMU 8
Abis itu setelah lulus kul SMU, sempet daftar STAN Jakarta dan ketrima di Akuntansi, tapi UGM telah mencuri hati saia karena di saat yang sama saia masuk di Kehutanan UGM dan itulah pilihan saia.
3 tahun disana ada sedikit kebosenan, akhirnya iseng-iseng daftar ke Komunikasi UGM dan keterima tahun 2001. Setelah kelar, kembali Kehutanan saia genjot dan lulus telat.. (tahun 2007) kekeke
Karena disamping nyambi kerja, ternyata memforsir tenaga dan pikiran membuat saia harus nginep di Rumah Sehat selama beberapa waktu..
belum kelar kuliah, ada yang nawari jadi technical support di salah satu distributor peripheral IT, gayung pun bersambut dan saia menikmati kerja yang sesuai dengan hobi saia tersebut.
Akhir tahun 2007 tepatnya bulan Agustus, ada penerimaan pegawai Departemen Kehutanan dan iseng-iseng ikut test..
Alhamdulillah keterima, dan penempatan saia di Taman Nasional Betung Kerihun Kalimantan Barat yang kantor balainya berlokasi di kota Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, yah sekitar 700km dari Pontianak, 14jam via bus dan 1jam via pesawat
Saya sulung dari 3 bersaudara yang kesemuanya cowok, ayah seorang pensiunan birokrat dan mama seorang guru di sebuah PTS di Jogja, tampaknya dari ayahlah darah birokrat ini mengalir. Walaupun sempat bimbang pada saat harus menentukan pilihan yang terbaik di antara
tetep berkiprah di swasta dengan penghasilan yang lumayan atau masuk jalur birokrasi dan mengamalkan ilmu yang saya timba di UGM selama 10tahun. Setelah mengalami fase kebimbangan tersebut dan dengan kemantapan istikharah akhirnya pilihan menjadi public servant saya ambil dengan segala resikonya